Cara Cerdas Melakukan Sistem Sewa Kantor Dengan Model Virtual Office

Virtual office memang saat ini menjadi salah satu potensi bisnis yang bisa di kembangkan. Hal itu  bisa di rasakan sejak berkembangnya pandemi covid, yang menyebabkan pelaku bisnis banyak melakukan sewa kantor dengan sistem virtual office.

Dahulu mungkin kita sebagai pelaku bisnis beranggapan bahwa yang namanya kantor harus ada bentuk fisiknya. Ada kebanggaan ketika kita sebagai pemilik bisnis berkantor  di  gedung perkantoran yang bagus atau mewah. Atau kita berkantor di lokasi premium seperti di Jalan Sudirman, Gatot Subroto dan Kuningan.

Tetapi kondisi seperti itu saat ini bukan sebagai prioritas utama bagi pelaku bisnis yang sedang  ingin mengembangkan usahanya hingga mengembangkan networking bisnisnya.  Karena  yang jadi solusi adalah bahwa yang penting kita sebagai pelaku bisnis memiliki alamat domisili kantor di lokasi yang favorite. Itulah sebabnya, bisnis virtual office atau penyewaan kantor secara virtual atau online jadi salah satu potensi bisnis yang menarik untuk di kembangkan.

sewa-kantor
Cropped image of business people working on laptops in office

Salah satu trigger yang bisa menjelaskan kenapa saat ini bisnis properti virtual office cukup menarik perkembangannya,  hal itu terjadi karena banyaknya tumbuh dan berkembang perusahaan  yang bergerak di bidang starup. Konsep bisnisnya yang simple memang pada akhirnya membuat pelaku bisnis sejenis starup lebih nyaman untuk menggunakan domisili kantor dengan menggunakan virtual office. Itulah sebabnya, seperti  yang disampaikan oleh PEJAKBI bahwa jumlah pebisnis virtual office yang ada di seluruh Indonesia jumlahnya sudah mencapai 170 ribuan unit.  Jumlah tersebut masih akan terus meningkat seiring dengan perkembangan bisnis yang ada di Indonesia.  Di perkirakan peningkatan jumlah pebisnis virtual office yang ada di Indonesia hingga 15 tahun kedepan jumlahnya bisa mencapai angka 2 jutaan pengguna. Sebuah angka pertumbuhan yang cukup menarik.

Jika kita melihatnya dalam skala global, sebenarnya perkembangan virtual office marak sejak tahun 2005-2008. Angka pertumbuhan  bisnis ini secara global mencapai 45%.  Dimana pemerataannya adalah untuk bisnis jasa serviced 0ffice seperti virtual office kondisinya akan  bisa berkembang  5x lebih besar dari kondisi saat ini.  Dimana perkembangan tersebut akan terasa  untuk lokasi-lokasi seperti negara Asia, China, termasuk didalamnya kota-kota besar seperti Jakarta.

Ada beberapa hal yang menyebabkan pelaku bisnis, seperti pebisnis yang masuk dalam kategori kelas bisnis UMKM menyukai konsep bisnis perkantoran dengan model virtual office.  Setidaknya dari  beberapa hal berikut anda sebagai pelaku bisnis akan paham kenapa sistem ini begitu di minati oleh pebisnis : (1) Dengan kisaran harga yang ada di angka Rp 450-900 ribu per bulan, maka pelaku  bisnis bisa menghemat cost operasional kantor jika bentuknya adalah fisik kantor. (2) Dengan adanya virtual office anda sudah tidak perlu lagi menyediakan SDM  yang akan menjadi operastor atau customer service perusahaan. Kenapa, karena angka sewa kantor tersebut sudah anda dapatkan beberapa keuntungan seperti layanan reseptionis,  bagian administrasi  yang akan mengelola beberapa pekerjaan administrasi seperti telephone masuk, masalah surat menyurat  hingga penyediaan ruang meting.

Memang sejak bergulirnya pandemi covid yang melanda termasuk Indonesia, telah  terjadi perubahan pola bisnis dari sektor bisnis dan industri  yang ada di Indonesia. Dimana pebisnis yang awalnya masih ragu untuk menjalankan bisnisnya secara online, lambat laun justru menganggap  bahwa sistem kerja remote control atau jarak jauh bisa menjadi solusi di masa pandemi.

Konsep itulah yang pada akhirnya membuat sejak  tahun 2020 hingga memasuki tahun 2022 bisnis yang mengutamakan model virtual office semakin berkembang.  Seperti contohnya di tahun 2022 ini, berdasarkan beberapa prediksi  yang ada, maka beberapa sektor bisnis yang akan cukup bersinar adalah dibidang Kuliner, Fashion, Gadget, Produk kecantikan, Pakaian, Alat-alat bayi,  Produk Gym dan beberapa produk Custom.

Prediksi tersebut bukan sekadar prediksi, karena memang bisnis seperti itulah yang memang  bagus perkembangannya selama masa pandemi covid. Dampaknya memang cukup signifikant, dari perkembangan  yang ada selama pandemi, hingga adanya prediksi yang di sampaikan oleh Menteri Perdagangan  bahwa potensi ekonomi digital Indonesia akan bisa semakin pesat perkembangannya. Di perkirakan hingga tahun 2030 karakter dari bisnis B2B ( business to  business) akan bisa tumbuh mencapai angka Rp763 triliun dengan presentase sebesar 13%. Sedangkan untuk beberapa bisnis lainnya nilainya juga mengalami peningkatan, seperti health-tech tumbuh mencapai 8% dengan total nilainya menjadi Rp471,6 triliun

Sehingga tidak berlebihan memang, jika bisa di katakan hingga tahun 2030 prediksi peningkatan industri di sektor ekonomi digital akan bisa meningkat sebesar 8x lipat dari kondisi yang ada. Ibarat kata dari angka Rp 632 triliun meningkat menjadi Rp4.531 triliun. Sehingga dampak akhirnya  yang akan di rasakan sudah pasti akan adanya peningkatan yang cukup signifikant dari Produk Domestik Bruto ( PDB) Indonesia di tahun 2030,  dari total angka Rp 15.400 triliun  meningkat menjadi Rp24.000 triliun. Nah bagi kalian para pebisnis muda atau yang baru menjalankan bisnis, ada baiknya jika memang anda merasa tahun  2022 adalah waktu yang tepat untuk pengembangan bisnisnya.  Jangan ragu yang ingin sewa kantor untuk mencoba berkomunikasi dengan FR Consultant Indonesia. Tidak saja dalam hal yang berhubungan dengan sewa kantor. Tetapi juga dalam hal yang berhubungan dengan strategi menjalankan bisnisnya.  Karena kita semua tahu, salah satu keterbatasan kalian sebagai pelaku bisnis muda atau yang masih dalam kategori kelas UMKM, keterbatasan dalam penyediaan SDM yang memiliki kualitas sesuai dengan apa yang di butuhkan saat ini. SDM yang mampu mengoptimalkan kondisi yang ada dengan skill yang berhubungan dengan konsep dan strategi digital marketing

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel